boleh baca tapi jangan ditiru, selamat membaca, siapa tahu berguna....

Sabtu, 10 September 2011

Berdamai Dengan Kehidupan


Bosan mulai melanda saat liburan hampir usai dan pulau dewata tak lagi memikat hatiku seperti yang berbulan-bulan lalu menggebu ingin kusambangi kembali. Terlebih ketika rumah keluargaku di Bali kembali sepi karena satu per satu mulai pergi dan kembali ke daerah masing-masing, meninggalkan kami keluarga dari Bandung di rumah yang terletak di tengah kota Denpasar.

Tiba-tiba tercetus ide untuk meninggalkan rumah, berjalan menapaki tanah beraspal daerah Puputan, berusaha menghibur hati dengan sebatang rokok yang berhasil kuselundupkan ke saku. Sebuah mini market didekat rumah tampak menggoda untuk kusambangi. Menghabiskan sebatang rokok, bosan tak juga pergi dari benakku. Akhirnya aku melihat menara museum Bajra Sandhi di tengah Lapangan Puputan.

Sudah kesekian kalinya aku menginjakkan kaki di Lapangan Puputan yang luasnya dua kali lipat Lapangan Saparua di Bandung. Berulang kali aku berlari mengelilingi museum Bajra Sandhi untuk berolah raga setiap kali datang ke Bali, tetapi baru kali ini aku merasa tertarik untuk datang hanya sekadar untuk menikmati beragam kehidupan yang ada di Lapangan Puputan.

Aku menemukan sebuah bangku dari batu marmer putih mengkilap, tepat di bawah rimbunnya pepohonan. Tanpa buang waktu, aku duduk di tempat tersebut dan dalam sekejap rasa bosan yang melanda, hilang tanpa jejak.

Hijaunya hamparan padang rumput di tambah ratusan pohon yang tumbuh subur di atas tanah gembur, berhasil menjernihkan pikiranku yang selama ini hitam berjelaga. Kabut yang menyelimuti benakku langsung tersapu bersih kala kicauan suara burung bersautan dari pepohonan.

Sinar mentari senja mengintip dibalik celah-celah pohon tepat di atas tempatku duduk bersandar dengan santai, angin bertiup lembut, menyapu muka dan menerbangkan setiap helai rambutku menambah kedamaian hidup yang selama ini tersangkut jauh di belakangku, kembali ke sisiku.


Kuhirup udara kota Denpasar dalam-dalam sampai memenuhi paru-paruku, untuk pertama kalinya sejak mendapati pekerjaan yang semakin menggila setiap hari, aku merasa senang dengan kehidupan yang telah kudapatkan, mensyukuri semua yang sudah berhasil aku raih. Berdamai dengan kehidupan, adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan beberapa menit berada di tengah paru-paru kota Denpasar.
Thanks to God for giving me a beautiful life, thanks to my parents and my big family for taking care of me until now, thanks to all my friends for sharing a good life with me..
I Love You All *smooch*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar