boleh baca tapi jangan ditiru, selamat membaca, siapa tahu berguna....

Jumat, 27 Januari 2012

Cerita Angkot #2

Angkot: Tarif Suka-suka

Jika tarif Rp 4000 sampai Rp 5000 biasa diterapkan oleh bis, apa pun merek busnya, selama masih ada di dalam kota Bandung kita akan menemukan angka tersebut ditempelkan dekat kepala sang supir dengan angka yang besar-besar, jadi tidak mungkin terlihat oleh semua penumpangnya. Bagaimana dengan angkot?
 Bagi para angkoters pemula, pasti akan kebingungan berapa kalian harus mengeluarkan uang untuk membayar supir angkot, yang jika berwajah garang pasti akan kalian berikan uang lebih, meskipun itu bukan tarif yang sebenarnya untuk angkot. Atau, untuk cari amannya, kalian memberikan pecahan uang Rp 5000 sampai Rp 10000, sekalian untuk mencari tahu berapa tarif sebenarnya.
 Biasanya, tarif angkot yang diterapkan oleh setiap jurusan angkot yang ada di Bandung ini berbeda-beda. Bahkan, engga sedikit juga tarif angkot yang berbeda diterapkan oleh jurusan angkot yang sama. Sebutan 'suka-suka mamang angkot' memang pantas diberikan kepada tarif angkot di Kota Bandung. 
 Sebenarnya, saya pernah menanyakan tentang tarif angkot ini kepada Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung (yang namanya gakan pernah saya kasih tahu), dulu niat utama saya menanyakan hal ini kepada dia-yang-namanya-tidak-akan-disebut adalah untuk kepentingan pribadi sebagai pengguna angkot, karena saya merasa tidak pernah ada kejelasan tentang tarif angkot. Mau tau apa jawabannya?
 "Tidak pernah ada tarif tetap yang pasti untuk angkot di kota bandung, karena jarak tempuh angkot tidak sama seperti bis dalam kota maupun luar kota."
 Percaya apa engga, itulah jawabannya. Tadinya saya pengen ngebales "Kalo tarifnya aja gak jelas, terus kenapa angkot di Bandung banyak? Bukannya itu ngerugiin warga? Dan bukannya pemerintah juga seharusnya turun tangan juga tentang masalah tarif angkot yang gak jelas itu biar gada yang merasa dirugikan?" tapi akhirnya saya cuma diem sambil ngeliatin dia-yang-namanya-tidak-akan-disebut itu terus ngejelasin masalah yang semakin rumeuk. Daripada saya emosi, jadi mendingan diem aja.
 Tapi saran saya buat para pemula dan pengguna angkot, siapin pecahan uang Rp 1000, Rp 2000, juga Rp 5000. Jangan lupa juga siapin uang recehan atau koin sebanyak-banyaknya. Biarpun berat, recehan ini sangat berfungsi.
 Tentang tarif... saya siy menyarankan Rp 1000 buat jarak yang hanya beberapa meter saja; Rp 1.500 jika jarak tempuh kita melewati satu traffic light; Rp 2000 jika jarak tempuh kita melewati dua traffic light. Rp 5000 dari terminal ke terminal.
 Tapi tips ini sebenarnya belum teruji juga siy... Yang paling aman adalah sumpel telinga kita dengan earphone, dengarkan lagu sekeras-kerasnya dari hape waktu membayar angkot, pasanga tampang tidak berdosa (kalo bisa jangan lakukan kontak mata sama supirnya), yang terakhir adalah langsung ambil langkah seribu. Kalo supir angkot bisa kasih tarif suka-suka, kita juga bisa bayar suka-suka kan?